Jakarta,reportasenews.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada tiga desa yang berhasil mewakili Indonesia di ajang Best Tourism Villages 2021 dari organisasi wisata dunia PBB (UNWTO).
Ketiga desa tersebut adalah Desa Wisata Nglanggeran di Gunung Kidul, Yogyakarta, DIY, Desa Wisata Tetebatu di Lombok Timur Nusa Tenggara Barat dan Desa Wisata Wae Rebo di Manggarai, Nusa Tenggara Timur.
“Mudah-mudahan ini menjadi langkah kita bersama dalam menjadikan desa wisata di Indonesia sebagai pariwisata berkelas dunia, berdaya saing,, berkelanjutan dan mampu membangun daerah dan kesejahteran masyarakat”, kata Sandi dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (02/11/21), seperti dikutip Antaranews.com.

Ketiga desa dari Indonesia ini akan bersaing antara lain dengan Murcia dari Spanyol, Alonissos Westerb Samos, serta Saoufli yang mewakili Yunani dan desa wisata dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Lomba Desa bertaraf internasional ini dinilai memberikan kebanggaan tersendiri untuk Indonesia sekaligus sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan pariwsata Indonesia di kancah Global.
Berikut keunggulan yang dimiliki tiga desa wisata Indonesia yang mengikuti UNWTO;
Desa Nglanggeran berada dikawasan Gunung Api Purba yang menjadi bagian dari Geopark Gunung Sewu. Untuk mencapai desa ini wisatawan dapat tracking (berjalan panjang) dengan menaiki 100 anak tangga agar dapat melihat gunung api purba yang membentang luas dari desa tersebut.

Sedangkan Desa Wisata Tetebatu berada dikawasan lembah Gunung Rinjani. Wisatawan dapat melihat pemandangan gunung Sangkarenag dan gunugn Rinjani dari desa tersebut. Disana wisatawan dapat menikmati indahnya air terjun sarang walet atau Bat Cave dan air terjun Kokok Duren. Kemudian wisatawan juga dapat mengunjungi Hutan Monyet dengan melihat monyet hitam endemik asli Tetebatu.
Sementara Dewa Wae Rebo berada di ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau berada di atas gunung. Untuk mencapai desa ini para wisatawan perlu tracking dengan menyusuri jalan setapak membelah hutan, melewati sungai sejauh 6 kilometer dan mendaki hingga mencapai desa tersebut. Dengan eksotisme alam dan budaya yang dimiliki Desa Way Rebo, UNESCO memberikan pengakuan kepada tiga desa tersebut sebagai warisan budaya dunia pada Agustus 2002 lalu. (*)