• Redaksi
  • Kode Etik
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Jumat, 5 Maret 2021
No Result
View All Result
Suarabali.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suarabali.com
No Result
View All Result
Home Berita

Siang Ini, Hari Tanpa Bayangan Sambangi Indonesia

Siang Ini, Hari Tanpa Bayangan Sambangi Indonesia

Tugu khatulistiwa. (Ist)

Jakarta, suarabali.com – Siang ini, Indonesia akan mengalami peristiwa alam berupa hari tanpa bayangan. Fenomena tersebut muncul, karena saat ini posisi matahari berada di garis ekuator atau khatulistiwa.

Masyarakat  yang tinggal di daerah yang tepat berada di garis khatulistiwa seperti Pontianak, siang nanti akan menyaksikan fenomena hilangnya bayangan yang biasa berada di bawah kaki mereka.

Dikutip dari laman www.lapan.go.id, hilangnya bayangan ini bukan akibat semuanya mendadak berubah menjadi vampir yang konon katanya tidak memiliki bayangan, melainkan karena posisi matahari akan tepat berada di atas ekuator.

Peristiwa ini disebut Vernal equinox dan akan terjadi lagi pada 22 September mendatang dengan nama yang berbeda, yaitu Autumnal equinox.

“Pada tanggal 21 Maret 2018 dini hari, matahari akan tepat berada di atas ekuator. Saat tengah hari, matahari hampir tepat berada di atas kepala. Saat itu, tugu atau objek yang berdiri tegak di ekuator akan seperti tidak memiliki bayangan,” kata Rhorom Priyatikanto, peneliti LAPAN.

Peristiwa hilangnya bayangan akan terjadi mulai pukul 11.50 WIB, ketika matahari mencapai titik puncak atau kulminasi.

Dia juga menambahkan, saat itu matahari akan menjadi sembilan persen lebih terik dibandingkan saat solstice atau titik balik matahari yang menandai puncak dari musim panas atau musim dingin.

Menurut penjelasan Rhorom, kota lain yang terletak dekat dengan ekuator juga dapat mengalami hari tanpa bayangan pada Rabu (21/3/2018).

Sementara itu, warga Jakarta sendiri tampaknya baru akan merasakan peristiwa ini pada 5 Maret dan 9 Oktober 2018.

“Kota lain di Indonesia juga dapat mengalami hari tanpa bayangan, yakni saat matahari transit atau kulminasi di atas kotanya,” ujar Rhorom.

Dijelaskan juga, sebelumnya Denpasar telah mengalami peristiwa ini pada 26 Februari lalu dan akan kembali merasakannya pada 16 Oktober mendatang.

Sementara bagian paling barat Indonesia, Sabang, akan mengalaminya pada 5 April dan 8 September. Selain itu, peristiwa ini juga pernah terjadi di Belitung pada 13 Maret dan akan kembali terjadi pada 1 Oktober nanti. (Sir)

 

Aertikel Selanjutnya
Mau Nikmati Hari Tanpa Bayangan, Begini Caranya

Mau Nikmati Hari Tanpa Bayangan, Begini Caranya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Ini Sikap Koster Terkait Pelestarian Alam Bali

Ini Sikap Koster Terkait Pelestarian Alam Bali

1 tahun lalu
Gunung Agung Kembali Erupsi setelah Statusnya Diturunkan Jadi Siaga

Gunung Agung Kembali Erupsi setelah Statusnya Diturunkan Jadi Siaga

3 tahun lalu

Berita Populer

  • Pecinta Tanaman Hias Incar Paku Tanduk Rusa Kalimantan

    Pecinta Tanaman Hias Incar Paku Tanduk Rusa Kalimantan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ‘Liur Emas’ dari Sumba Terbang ke Surabaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cok Ace Sebut Bali Akan Buka Pintu untuk Wisatawan Tiongkok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Begini Cara Pangdam Udayana Menjaga Kebugaran Fisik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Si Jagal Papua Jadi Incaran Para Pecinta Burung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Terms of Service
  • Indeks Berita

© 2020 Suara Bali Media All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up

© 2020 Suara Bali Media All Right Reserved.