• Redaksi
  • Kode Etik
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Minggu, 26 Juni 2022
No Result
View All Result
Suarabali.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suarabali.com
No Result
View All Result
Home Luar Negeri

Mahasiswa Australia Antusias Belajar Secara Daring Seni Tari, Angklung dan Gamelan Nusantara

Mahasiswa Australia Antusias Belajar Secara Daring Seni Tari, Angklung dan Gamelan Nusantara

Para Mahasiswa Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias mengikuti workshop budaya dan Bahasa Indonesia secara virtual.

Canberra, suarabali.com – Para Mahasiswa Defence Force School of Languages Australia di Canberra antusias mengikuti workshop budaya dan Bahasa Indonesia secara virtual dengan tajuk In-Country Training Activities yang digelar bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, dibuka Selasa (12/10). Program kegiatan akan berlangsung selama sembilan hari ke depan.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, mengatakan bahwa workshop ini sengaja dirancang untuk para mahasiswa/pelajar yang nantinya akan bertugas di Indonesia. “Selain belajar Bahasa Indonesia, mereka juga diperkenalkan dengan budaya Indonesia dan mempraktikkannya secara langsung. Kali ini, mereka belajar Tari Bali, mengenal dan memperagakan beragam pakaian adat Indonesia, dan belajar memainkan dua alat musik tradisional, yaitu Gamelan Bali dan Angklung,” ungkap Atdikbud Najib.

Dituturkan Najib, para peserta diajak mempelajari ragam atribut budaya Indonesia dari mulai tarian, pakaian adat seperti batik, makanan khas daerah, sampai alat musik dan seni bela diri silat Perisai Diri. “Peserta juga diajak tur virtual keliling beberapa provinsi Indonesia untuk lebih dekat mengenal Indonesia sebelum mereka betul-betul menginjakkan kaki di Indonesia,” ucap Najib.

Pemerintah Canberra, jelas Najib, masih memberlakukan kebijakan lockdown hingga 15 Oktober 2021, sehingga kegiatan tatap muka belum dimungkinkan. “Maka, semua program dilakukan daring, termasuk berlatih alat musik pun dilakukan secara daring. Tapi ini tidak mengurangi antusiasme para peserta untuk berlatih menari dan memainkan alat musik tradisional Indonesia dengan semangat dan gembira,” terang Najib.

Dalam sambutan pembukaannya, Atdikbud Najib menyampaikan bahwa para peserta akan dikenalkan sebagian kecil dari tradisi dan budaya Indonesia. “Indonesia tak hanya luas wilayahnya dari Sabang sampai Merauke, tapi juga sangat kaya budaya dan tradisi. Sehingga, tidak mungkin dalam waktu yang singkat bisa dipelajari seluruhnya,” terangnya.

“Jika ingin lebih jauh belajar tentang keragaman, maka Indonesialah tempatnya. Indonesia terdiri dari beragam etnis dengan beragam tradisi, budaya dan bahasa. Jadi kalau saat ini para peserta belajar bahasa Indonesia, ketahuilah bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional, sementara di setiap daerah di Indonesia juga terdapat ratusan bahasa daerah, sehingga jangan kaget jika nanti Anda datang ke Yogyakarta, misalnya, mereka akan bicara dengan Bahasa Indonesia, dan selain itu Bahasa Jawa, Bali, Batak, Sunda dan lain-lain,” tutur Atdikbud Najib pada para peserta.

Pelatihan menari dan bermain Gamelan Bali dalam workshop ini dibimbing langsung oleh I Gede Eka Riadi yang merupakan seniman Indonesia asal Bali. Sementara untuk pelatihan Angklung para peserta dibimbing langsung oleh Rubby Al Burhan, seniman asal Jawa Barat. Keduanya merupakan staf KBRI Canberra yang memiliki kompetensi di bidang masing-masing. Tentu tidak mudah melakukan pelatihan musik dan tari secara daring, terlebih lagi untuk angklung yang harus dimainkan secara bersama-sama.

“Sebenarnya pelatihan secara daring tidak terlalu mudah, karena perbedaan jaringan internet dari masing-masing akan menyebabkan bunyi yang beragam. Sementara, gamelan harus dimainkan secara bersama-sama di tempat yang sama, sehingga dengan pelatihan secara daring maka menyelaraskan bunyi antar peserta menjadi tidak mudah mengingat masing-masing peserta berada di tempat yang berbeda,” jelas Gede. Meski begitu, menurut Gede pelatihan tari dan gamelan secara daring memberikan pengalaman baru yang tidak kalah menariknya dengan pelatihan secara tatap muka.

Senada dengan Gede, Rubby menyatakan bahwa pelatihan angklung secara daring memberikan tantangan tersendiri. “Angklung harus dimainkan berkelompok secara bersama. Pelatihan Angklung secara daring mensyaratkan jaringan yang stabil agar bisa menghasilkan bunyi asli yang jelas. Karena jika bunyi asli dari masing-masing angklung tidak jelas, maka akan sulit untuk menyelaraskan bunyinya. Tapi, pelatihan angklung daring ini sangat menarik meski secara teknis sedikit rumit karena panitia harus mengirimkan dulu angklungnya ke masing-masing peserta dan memastikan jaringan yang digunakan berkualitas baik,” tutur Rubby.

Sejarah angklung, kronologi kapan angklung mulai dimainkan, apakah ada waktu khusus untuk memainkan angklung, apa saja jenis-jenis angklung yang ada, dan berapa harga angklung, seluruhnya ditanyakan para peserta. “Mereka sangat menikmati bermain angklung, bahkan mereka berminat untuk memiliki angklung sendiri,” jelas Rubby.

Menurut Najib, pelatihan daring untuk gamelan dan angklung ini merupakan inovasi pembelajaran yang menarik. Najib berharap dengan pelatihan budaya secara daring ini akan memudahkan promosi budaya secara digital. “Pelatihan tari, gamelan dan angklung secara daring ini memungkinkan kita mempromosikan budaya Indonesia secara digital dengan lebih luas lagi. Ke depan, Kantor Atdikbud Canberra juga akan membuat tutorial bermain gamelan dan angklung secara digital sehingga mudah didistribusikan ke sekolah-sekolah maupun universitas di Australia,” pungkas Atdikbud Najib.(*)

Aertikel Selanjutnya
Gunung Ile Lewotolok NTT Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Ile Lewotolok NTT Meletus, Warga Diminta Waspada

Recommended

Membangkitkan Kembali UMKM Bali Melalui Pameran Hybrid

Membangkitkan Kembali UMKM Bali Melalui Pameran Hybrid

2 tahun lalu
Peringati Hari Bhayangkara ke-76, Polri Gelar Bhakti Sosisal Religi dan Bantuan Sosial

Peringati Hari Bhayangkara ke-76, Polri Gelar Bhakti Sosisal Religi dan Bantuan Sosial

6 hari lalu

Berita Populer

  • Cegah Radikalisme, Ketua Alumni Al Azhar Wilayah Banten Sebut Pendidikan Islam Harus Kenalkan Mazhab Besar

    Cegah Radikalisme, Ketua Alumni Al Azhar Wilayah Banten Sebut Pendidikan Islam Harus Kenalkan Mazhab Besar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alami Tren Peningkatan, Kadinkes Bali Sebut  Kenaikan COVID-19 Fluktuatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BNPT Bersama TNI AD  Bahu Membahu Dalam Penanggulangan Teroris dan Penegakan Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Larangan Terbang Malam Hari Bukan Kebijakan Otoritas Bandara

    3 shares
    Share 3 Tweet 0
  • Khasiatnya Banyak, Permintaan Akar Tunjuk Langit Makin Melambung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Terms of Service
  • Indeks Berita

© 2020 Suara Bali Media All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up

© 2020 Suara Bali Media All Right Reserved.