Denpasar, suarabali.com – Gubernur Bali I Wayan Koster mengeluhkan wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali hanya berkurung di dalam kamar hotel.
“Banyak wisatawan domestik yang ke Bali. Namun, mereka lebih banyak diam dalam kamar hotel. Mereka tidak kemana-mana,” ujar Koster saat memberikan arahan di hadapan ratusan perwakilan UMKM yang menerima bantuan yang diberikan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki di Wiswa Sabha Renon, Denpasar, Sabtu (14/11/2020).
Koster menjelaskan, sejak memasuki masa pandemi Covid-19, tidak banyak lagi wisatawan yang datang ke Bali. Kedatangan wisatawan domestik terbanyak saat cuti bersama pada akhir Oktober 2020, yakni mencapai 9.500 orang per hari.
Setelah itu, Bali masih sepi. Banyak hotel yang menganggur. Selama ini banyak wisatawan domestik, tetapi mereka lebih banyak berada dalam kamar atau sekitar kolam renang hotel.
Sekalipun mereka banyak ke Bali, tetapi tidak kemana-mana, maka jumlah uang beredar di Bali belum berpengaruh banyak.
“Banyak toko suvenir, produk kerajinan Bali, restoran, dan produk olahan yang masih sepi pengunjung. Pergerakan ekonomi Bali masih melambat,” katanya.
Koster meminta agar wisatawan yang ke Bali tidak perlu takut keluar dari hotel, sehingga bisa membeli berbagai produk lokal Bali.
Dia menegaskan, tidak ada alasan orang tidak mau keluar dari hotel, karena takut tertular Covid-19. Sebab, penanganan Covid-19 di Bali merupakan yang terbaik di Indonesia.
“Bali adalah salah satu provinsi yang walaupun angka kumulatif tertular tinggi, tetapi juga menjadi salah satu provinsi dengan penanganan dan pencegahan terbaik di Indonesia,” katanya.
Dia mengungkapkan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Bali saat ini sudah di atas 92%. Jumlah kasus positif tinggal dua digit dengan tren terus menurun. Jumlah kasus meninggal sangat rendah antara satu sampai tiga kasus per hari dan lebih banyak yang nol kasus meninggal.
Dengan pencapaian seperti ini, Koster meminta agar wisatawan yang ke Bali tidak perlu takut. (05)
very satisfied.