• Redaksi
  • Kode Etik
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Kamis, 22 April 2021
No Result
View All Result
Suarabali.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suarabali.com
No Result
View All Result
Home Berita

KBRI Canberra Repatriasi 358 Mahasiswa Indonesia dari Australia

KBRI Canberra Repatriasi 358 Mahasiswa Indonesia dari Australia

Duta Besar RI untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo saat pelepasan secara simbolis 163 mahasiswa Indonesia dari total keseluruhan 358 peserta yang pulang ke Tanah Air di Sydney Airport, Kamis (16/7/2020). (FOTO: SUARABALI/KBRI CANBERRA)

Sydney, suarabali.com – KBRI Canberra bersama seluruh Perwakilan RI se-Australia memfasilitasi kepulangan 163 mahasiswa Indonesia berikut keluarganya dari total keseluruhan 358 peserta, Jumat (17/7/2020). Mereka dipulangkan ke Tanah Air melalui program Repatriasi Mandiri. Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Garuda Indonesia.

Para mahasiswa peserta Repatriasi Mandiri diberangkatkan melalui tiga kota: Sydney, Melbourne, dan Perth. Mereka menumpang maskapai Garuda Indonesia dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta. Sebagian peserta akan melanjutkan perjananan ke kota lain sesuai tujuan masing-masing.

Program Repatriasi Mandiri merupakan inisiatif para mahasiswa Indonesia yang terhimpun dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) dan KBRI Canberra beserta Perwakilan RI se-Australia, terutama bagi mahaiswa yang telah lulus pada musim dingin tahun ini.

Merespon inisiatif PPIA tersebut, KBRI Canberra berkoordinasi dengan seluruh perwakilan RI se-Australia di Sydney, Melbourne, Perth, dan Darwin. Juga dengan maskapai Garuda Indonesia dan instansi terkait di Jakarta untuk membantu memfasilitasi proses kepulangan para mahasiswa, anggota keluarga, dan WNI lainnya yang terdampak kebijakan COVID-19 di Australia.

Duta Besar RI untuk Australia, Y. Kristiarto S. Legowo mengucapkan selamat kepada para mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan studi mereka dan kembali ke Tanah Air untuk selanjutnya mengabdikan diri pada bangsa dan negara.

“Program ini dilakukan untuk memfasilitasi masyarakat Indonesia dan memastikan negara hadir dalam kondisi apapun juga,” kata Kristiarto saat pelepasan secara simbolis di Sydney Airport, Kamis (16/7/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Dubes Kristiarto didampingi Konjen RI Sydney, Heru Subolo, dan Acting as Regional CEO South West Pacific PT Garuda Indonesia, I Nyoman S. Sanjaya.

Program Repatriasi Mandiri telah dilakukan secara bertahap antara Juni – Agustus 2020 yang bervariasi menurut jadwal kelulusan peserta dan jadwal penerbangan dari titik keberangkatan, yaitu Sydney, Melbourne, dan Perth.

“Kami sangat terbantu dengan adanya program repatriasi ini. Inisiatif ini sangat membantu kami untuk mendapatkan kepastian penerbangan ke Tanah Air, termasuk prosedur penting lainnya agar aman, sehat, dan lancar dengan tetap mematuhi peraturan kesehatan, baik keberangkatan dari Australia hingga kedatangan di dalam negeri terkait pencegahan penularan COVID-19,” kata Perwira, salah satu peserta yang baru saja menyelesaikan studi master di Australian National University (ANU).

“Terima kasih juga kami sampaikan kepada Garuda Indonesia atas dukungannya, karena tidak mudah mendapatkan kepastian tiket internasional pada masa COVID-19 ini,” imbuh Perwira.

Seperti diketahui, jumlah penerbangan internasional dari dan ke Australia akhir-akhir ini berkurang akibat aturan social distancing di dalam pesawat selama pandemi COVID-19. Hal ini memicu kenaikan harga tiket pesawat. Selain itu, jadwal penerbangan internasional dapat berubah setiap saat karena berbagai alasan teknis.

Australia merupakan salah satu tujuan utama mahasiswa dari Indonesia yang belajar di luar negeri. Hingga Maret 2020, tercatat sebanyak 21.000 mahasiswa Indonesia di Australia. Indonesia termasuk pengirim mahasiswa asing terbanyak ke Australia, selain China, India, Korsel, Malaysia, dan Vietnam. (Tjg)

Aertikel Selanjutnya
Tidak Ada Penerbangan ke Australia, Sara Connor Dideportasi via Jakarta dan Kuala Lumpur

Tidak Ada Penerbangan ke Australia, Sara Connor Dideportasi via Jakarta dan Kuala Lumpur

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Smartphone Yang Bisa Dilipat, ZTE Axon Multy Muncul di ‘Geekbench’

Smartphone Yang Bisa Dilipat, ZTE Axon Multy Muncul di ‘Geekbench’

4 tahun lalu
Kakek Gubernur Anies Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Kakek Gubernur Anies Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

2 tahun lalu

Berita Populer

  • Homalomena dari Nabire Makin Diminati Pecinta Tanaman Hias

    Homalomena dari Nabire Makin Diminati Pecinta Tanaman Hias

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Proses Terjadinya Erupsi Gunung Berapi

    30 shares
    Share 30 Tweet 0
  • 7 Persiapan Menghadapi Ancaman Gunung Meletus

    7 shares
    Share 7 Tweet 0
  • Khasiatnya Banyak, Permintaan Akar Tunjuk Langit Makin Melambung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Larangan Terbang Malam Hari Bukan Kebijakan Otoritas Bandara

    3 shares
    Share 3 Tweet 0
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Terms of Service
  • Indeks Berita

© 2020 Suara Bali Media All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up

© 2020 Suara Bali Media All Right Reserved.