Jakarta, suarabali.com – Jelang peringatan satu abad Chairil Anwar, penerbit Gramedia akan menerbitkan buku kumpulan puisi hasil karya para pemenang lomba cipta puisi satu Abad Chairil Anwar.
Hingga saat ini, sudah ada sekitar 300 karya puisi yang masuk ke panitia. Pada Kamis, 9 Juni 2022, panitia Peringatan Satu Abad Chairil Anwar telah berkoordinasi dengan Penerbit Gramedia, untuk memastikan rencana penerbitan buku kumpulan puisi hasil karya para pemenang tersebut.
Kepala Divisi Sastra Penerbit Gramedia menjelaskan, untuk mencapai target penerbitan buku, pada Selasa, 26 Juli 2022, panitia harus menyerahkan naskah puisi secara bertahap.
Kesediaan Penerbit Gramedia untuk menerbitkan buku puisi karya pemenang tersebut, tentulah patut kita apresiasi. Di satu sisi, itu wujud kongkrit penghormatan Gramedia terhadap Chairil Anwar sebagai tokoh penting literasi bangsa.
Di sisi lain, itu sekaligus menunjukkan komitmen Gramedia untuk membangkitkan level literasi bangsa. Kita tahu, Gramedia sebagai penerbit, telah aktif menggerakkan literasi bangsa sejak 25 Maret 1974, sekitar 48 tahun lalu.
Peringatan Satu Abad Chairil Anwar di oleh Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) berkolaborasi dengan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. TISI dan PDS sudah memulai peringatan ini, sejak Jumat, 4 Februari 2022 lalu.
Puncak Peringatan Satu Abad Chairil Anwar bakal digelar 26-31 Juli 2022 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
Chairil Anwar lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 26 Juli 1922. Ayahnya berasal dari Jorong Parit Dalam, Nagari Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.
Ibunya berasal dari Kecamatan Situjuah Limo Nagari, yang juga merupakan wilayah Kabupaten Limapuluh Kota. Chairil Anwar wafat di Jakarta, pada Kamis siang, 28 April 1949, dimakamkan di Karet Bivak, Jakarta Pusat.
Ketua Pelaksana Peringatan Satu Abad Chairil Anwar Moktavianus Masheka berharap, lomba ini menjadi jembatan yang menghubungkan antara karya-karya Chairil Anwar dengan para generasi milenial.
“Saya miris, karena banyak generasi milenial yang belum mengenal Chairil Anwar. Belum mengenal karyanya. Padahal, ia adalah tonggak penting literasi bangsa. Mudah-mudahan melalui peringatan ini, kesadaran akan pentingnya literasi bangsa bisa tumbuh secara signifikan,” ujar Moktavianus Masheka optimis.
Penyair sekaligus Dosen Sastra Indonesia di Universitas Indonesia, Sunu Wasono, mengapresiasi panitia dan Penerbit Gramedia. “Saya berharap, karya peserta mampu meneruskan spirit pembaharu, sebagaimana dulu dirintis oleh Chairil Anwar,” ujar Sunu Wasono, yang aktif di berbagai kegiatan sastra.
Jose Rizal Manua, penyair yang kerap menjadi juri lomba cipta puisi tingkat nasional, optimis dengan perkembangan sastra di tanah air. “Generasi milenial kan memiliki cara bertutur yang unik. Semoga keunikan serta kesegaran tersebut, tercermin dalam karya para peserta,” ungkap Jose Rizal Manua, yang aktif sebagai pekerja teater.
Dalam kesempatan tersebut, Moktavianus Masheka selaku Ketua Pelaksana Peringatan Satu Abad Chairil Anwar, menuturkan, buku puisi yang akan diterbitkan Gramedia itu, akan di-launching dua kali pada hari yang sama, yaitu pada Selasa, 26 Juli 2022.
Pertama di Gramedia Matraman, Jakarta Timur, dan kedua di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Bagi kreator 100 puisi yang terpilih, tentu hal tersebut merupakan suatu keberuntungan tersendiri. Semua itu merupakan wujud nyata penghormatan untuk Chairil Anwar, sebagai tonggak literasi bangsa. (ison)