Denpasar, suarabali.com – Owner and Managing Director Triauma Tours and Travel Ni Luh Werdiani mengatakan wisatawan asal India sedang bersiap untuk berkunjung ke Bali. Pada Maret-April 2021, kata dia, pihaknya sudah menerima booking dari ratusan wisatawan asal India yang akan berkunjung ke Bali.
“Lebih dari 300 booking-an sudah kami terima. Semuanya adalah honeymoon. Kita tahu di bulan-bulan itu, India lagi honeymoon session. Banyak dari mereka yang ingin merayakannya di Bali,” kata Ni Luh Werdiani di Denpasar, Minggu (15/11/2020).
“Ini luar biasa. Sudah hampir pasti, pasca dibuka kran penerbangan asing ke Bali nanti, wisman India yang paling banyak memenuhi Bali nanti,” imbuhnya.
Selain pasangan honeymoon, menurut dia, masih banyak wisatawan India yang mempertanyakan kapan Bali dibuka untuk wisatawan mancanegara (wisman). Umumnya, mereka mengatakan begitu Bali dibuka, mereka akan menyerbu Bali, karena sudah bosan di negaranya.
“Kebanyakan dari mereka adalah repeat guest Bali,” ungkapnya.
Menurut Werdiani, selama ini dia dan anak buahnya banyak menerima pertanyaan dari India, terutama soal berapa kasus positif di Bali, bagaimana penerapan Prokes di Bali, serta keamanan dan kenyamanan Bali terkait dengan Covid-19.
“Mereka ingin tahu soal Bali, terutama soal Covid-19, bagaimana penanganan, bagaimana Prokesnya. Saya jelaskan semua. Saya tahu kasus di Bali hari per hari. Supaya mereka tahu bahwa Bali itu aman dan nyaman dikunjungi,” ujarnya.
Dia mengatakan karakter orang India itu memang tidak sabaran untuk berkunjung ke Bali.
Selain pertanyaan soal Covid-19, kata dia, ada juga beberapa pertanyaan lainnya seperti kapan penerbangan dibuka, apakah ada penerbangan langsung dari India ke Bali. Sebab, kalau transit di negara lain, orang India kurang yakin dengan kondisi Covid-19 seperti sekarang ini.
“Dari sekian pertanyaan tersebut, ada pertanyaan yang belum bisa kami jelaskan, yakni soal asuransi khusus Covid-19. Mereka tanya apakah di Indonesia ada asuransi khusus soal Covid-19 bila selama di Indonesia mereka akhirnya terpapar. Kami belum bisa jawab. Kita berharap selama di Bali, mereka tidak terpapar,” ujarnya.
Seluruh negara di dunia, baru Dubai yang sudah memiliki asuransi Covid-19.
Beberapa permintaan lain yang sering muncul, antara lain mereka ingin dipermudah urusan visa, tidak ada karantina selama berada di Bali. Mereka juga ingin mengikuti standar Indonesia atau Bali dengan tes swab/PCR sebelum datang ke Bali atau setelah tiba di Bali baru tes swab asalkan tidak dikarantina.
Solusinya bisa dites oleh tim kesehatan asal Indonesia atau oleh tim kesehatan dari maskapai yang bersangkutan. “Intinya kalau soal tes, mereka mengikuti standar Indonesia dan Bali,” ujarnya. (05)