Denpasar, Suarabali.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom meminta seluruh dokter anak di Pulau Dewata berpartisipasi aktif dalam mendeteksi sedini mungkin ketika mendapati pasien anak-anak dengan gejala hepatitis akut.
“Selain mendeteksi sedini mungkin, kemudian tentu mengobati pasien jika ada gejala mengarah ke hepatitis akut,” kata Dr dr I Nyoman Gede Anom di Denpasar, Rabu, mengutip Antaranews.com.
Dia mengaku, pihaknya sudah langsung menindaklanjuti dengan menggandeng Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di provinsi setempat.
Gede Anom mengimbau dokter anak di seluruh Bali untuk ikut berpartisipasi mendeteksi sedini mungkin dan mengobati jika ada gejala yang terkait hepatitis ini.
Ia juga mengimbau setiap rumah sakit di Bali juga sudah disiagakan agar siap menerima rujukan dari puskesmas, ataupun berbagai fasilitas kesehatan di desa.
Ia meminta kepada masyarakat kalau ada anggota keluarga yang mengarah ke hepatitis agar cepat dibawa ke fasilitas kesehatan ataupun rumah sakit. Risikonya, pasien bisa meninggal kalau sampai terlambat ditangani,” ucapnya.
Menurut Anom, gejala penderita hepatitis akut secara umum menyerupai hepatitis, seperti mual, muntah, diare, demam ringan, warna kuning di kulit dan warna urine lebih pekat.
Anom juga mengimbau agar guru-guru di sekolah dapat menyosialisasikan pentingnya penerapan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah terjadinya penularan hepatitis di tengah pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) saat ini.
Meski belum ditemukanya kaus hepatitis akut di Bali, Anom meminta kepada masyarakat agar selain disiplin dalam protokol kesehatan, perilaku hidup bersih dan sehat juga harus tetap dilakukan untuk mencegah jangan sampai timbul kasus tersebut di Bali. (*)