Karangasem, suarabali.com – Gubernur Bali Wayan Koster berjanji akan mengembagkan Pelabuhan Amed di Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wayan Koster mengungkapkan rencana tersebut di hadapan para nelayan, penyelam, hingga petani garam saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Jumat (27/11/2020). Gagasan ini disambut oleh Balai Riset dan Observasi Laut (BROL) Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Perbekel Desa Purwakerti I Nengah Karyawan.
“Tahun 2021 sudah mulai ada perencanaan dan desain dari Pelabuhan Amed. Karena ini wujud keberpihakan di bidang perekonomian yang berbasis kelautan di Kabupaten Karangasem. Mengingat percepatan pembangunan di Karangasem sangat diperlukan, apalagi memiliki potensi yang sangat luar biasa, sehingga perlu dikembangkan agar betul-betul bisa menyejahterakan masyarakat sekitar, sekaligus memutus rantai kemiskinan maupun pengangguran di Kabupaten Karangasem,” papar Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini.
Secara konsep, Koster menuturkan, Pelabuhan Amed nantinya akan menjadi salah satu jalur penyebrangan transportasi logistik, baik dari Ketapang Gilimanuk, Buleleng, Karangasem, hingga ke NTB.
Selain pembangunan pelabuhan, wilayah Amed ini juga perlu ditata agar indah dan aktivitas nelayannya tetap berlangsung, kemudian menjadi destinasi wisata hingga memiliki pengembangan kerajinan rakyat.
“Saya semenjak dilantik menjadi Gubernur Bali, merencanakan pembangunan infrastruktur darat, laut, udara secara terkoneksi dan terintegrasi. Apalagi di wilayah pesisir laut ini. Sangat saya pahami bahwa ini adalah wilayah berpotensial kelautannya, sehingga banyak nelayan maupun sumber daya di laut yang bisa diberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Koster mengaku sudah bicara dengan Kadis Perhubungan lengkap dengan ahlinya. “Saya buat peta sumber ekonomi berbasis kelautan yang ada di pesisir Bali. Sehinga, bisa kita kembangkan dan berdayakan untuk sentra perekonomian masyarakat berbasis kelautan,” tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Bali I Made Sudarsana melaporkan, Kabupaten Karangasem memiliki 229 kelompok nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan jumlah anggota 7.693 orang.
Terdapat juga 43 kelompok pembudidaya ikan dengan anggota 566 orang, yang dilengkapi dengan 5 Kelompok Masyarakat Pengawas dengan anggota 506 orang.
“Untuk menciptakan pendapatan baru masyarakat pesisir di Pantai Amed khususnya, maka dalam kesempatan ini kami juga akan menyerahkan bantuan benih abalon sebanyak 2.500 benih, yang secara simbolis hari ini diserahkan sebanyak 200 benih,” ujar I Made Sudarsana.
Dia mengungkapkan, kondisi Pantai Amed sejak ditanamnya terumbu karang buatan yang dikombinasikan dengan transplantasi terumbu karang, ternyata mampu menghasilkan ikan yang melimpah dan terumbu karang di Pantai Amed berkembang sangat bagus. (Rls/Sir)