Denpasar, Suarabali.com – Sebanyak 819 klub layangan tradisional dan peserta pindekan (baling-baling) memeriahkan perlombaan layang-layang “Bali Kate Festival” ke-44 tahun 2022 yang resmi dibuka di di Pantai Padanggalak, Desa Kesiman, Denpasar Minggu
Festival layang layang ini dihadiri langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster pada hari kedua perlombaan yang dimulai sejak Sabtu (16/7).
Gubernur mengatakan sebagai bagian dari karya budaya, festival layang-layang ini menjadi bagian dari kekayaan di Provinsi Bali, sehingga penting untuk dijaga sebagai warisan adi luhung dari leluhur.
Gubernur Koster mengapresiasi penyelenggara dan peserta, mengingat perlombaan ini menjadi yang ke-44 kali diselenggarakan, hingga akhirnya dapat menjadi wadah kreativitas seni budaya para generasi muda serta turut menjadi daya tarik pariwisata Pulau Dewata.
Para peserta wajib membayar Rp150 ribu untuk mengikuti perlombaan ini untuk memperebutkan hadiah sebesar Rp50 juta yang disumbangkan oleh Gubenur Koster.
Gubernur Wayan Koster mengajak komunitas layangan untuk rutin menggelar perlombaan ini, secara berkelanjutan di setiap tahunnya.
Bahkan ia menyebut festival ke depan dapat dilaksanakan pada gelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) dalam agenda Jantra Tradisi, mengingat juga Bali Kate Festival ini dirintis bersamaan dengan PKB pada 1978 silam.
“Sehingga ke depan para peserta festival layang-layang tidak perlu lagi bayar Rp150 ribu, karena nanti biayanya sudah ditanggung langsung dari Pemerintah Provinsi Bali yang menjadi satu kesatuan dengan PKB,” ujar Gubernur asal Buleleng tersebut.
Melihat antusias besar ini, Gubernur ke depan telah menyiapkan lahan seluas 2 hektare untuk menjadi lokasi tempat fasilitas festival layang-layang di Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, Klungkung, sehingga festival ini ke depan semakin bagus, semakin diminati, serta menjadi daya tarik pariwisata Bali (*)