Denpasar, suarabali.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan Bali sebagai pintu gerbang destinasi pariwisata dunia harus diproteksi dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat. Dengan begitu, Bali akan cepat terbebas dari pandemi Covid-19, pariwisata cepat pulih, dan ekonomi kembal i normal.
Itulah tujuan kebijakan yang dituangkan dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 2021 Tahun 2020 yang diputuskan secara bersama-sama dalam rapat sesuai arahan pemerintah pusat.
“Pemerintah pusat memberi arahan bahwa Bali sebagai pintu gerbang destinasi pariwisata dunia harus diproteksi dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat,” kata Koster di Gedung Gajah, Jayasabha, Denpasar, Selasa (22/12/2020).
Koster menjelaskan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 2021 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali.
Dia berharap Bali akan menjadi provinsi pertama yang mencapai tiga sasaran utama, yaitu terbebas Covid-19, pariwisata pulih, dan ekonomi kembali normal.
“Pariwisata Indonesia akan pulih bilamana pariwisata Bali terlebih dahulu pulih, mengingat Bali merupakan lokomotif pariwisata Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 2021 Tahun 2020 disusun dengan prinsip kecermatan dan kehati-hatian yang mengutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat Bali serta tetap memberi ruang aktivitas pariwisata nusantara yang telah dibuka sejak 31 Juli 2020.
Bahkan, kata dia, sebelumnya sudah direncanakan membuka wisatawan mancanegara pada 11 September 2020. Namun, hal itu belum memungkinkan karena pandemi Covid-19 di Bali dan di luar Bali masih dinamis.
Kebijakan dalam Surat Edaran tersebut merupakan keberlanjutan secara konsisten dalam penanganan Covid-19 dan dampaknya terhadap pariwisata serta perekonomian Bali.
“Sebagai gubernur, saya memiliki tanggung jawab secara sakala niskala untuk memproteksi kesehatan dan keselamatan masyarakat Bali serta secara bertahap menerapkan kebijakan pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali demi mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat Bali sesuai visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” paparnya.
“Sama sekali tidak ada niat sedikit pun untuk menghambat pulihnya pariwisata Bali. Apalagi dikatakan menyengsarakan masyarakat Bali seperti yang dituduhkan sejumlah oknum melalui media sosial,” jelas gubernur asal Desa Sembiran Buleleng ini.
Sehingga, menurut dia, keseluruhan kebijakan merupakan tangga sebagai tahapan menuju pencapaian pariwisata Bali yang sehat, berkualitas, dan berkelanjutan. Munculnya pandemi Covid-19 sesungguhnya harus dimaknai sebagai momentum untuk mempercepat pencapaian pariwisata Bali yang sehat, berkualitas, dan berkelanjutan.
“Jadi, harapan yang ingin diwujudkan dari kebijakan ini, sesungguhnya merupakan pelaksanaan visi pembangunan daerah, Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru,” tegasnya. Itu sebabnya, Koster mengajak semua pihak memahami kebijakan tersebut secara utuh dan mendalam, dengan melakukan introspeksi (mulat sarira), berpikir tenang dan jernih, kesediaan berbenah, yang disertai kesabaran revolusioner secara kolektif, seraya terus membangun optimisme bangkitnya pariwisata dan ekonomi Bali yang sehat, berkualitas, dan berkelanjutan. (Rls/Sir)
As a Newbie, I am continuously browsing online for articles that can be of assistance to me. Thank you
I think that is among the such a lot important info for me. And i am happy reading your article. But wanna observation on few basic things, The website style is great, the articles is actually great : D. Just right job, cheers