Denpasar, suarabali.com – Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan tidak ada transaksi alias bayar-membayar dalam rekruitmen dan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi 2019 di lingkup Pemerintah Provinsi Bali.
“Tidak ada bayaran. Nanti kalau ada yang ngaku-ngaku punya peran memperjuangkan, lalu minta duit, langsung laporkan. Jangan mau ditipu-tipu. Awas, jangan ada yang main-main, main kotor dalam rekruitmen, karena saya ingin dapat orang yang terbaik,” tegas Koster di panggung tertutup Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Centre Denpasar, Rabu ( 6/1/2021).
Dalam kesempatan itu, Koster menyerahkan secara simbolis Surat Keputusan(SK) pengangkatan CPNS formasi 2019 di lingkup Pemprov Bali.
Dalam arahannya, Koster mengajak para CPNS yang dipilih melalui seleksi ketat dan harus melewati passing grade yang ditentukan tersebut agar bekerja dengan baik, fokus, tulus, dan lurus untuk mengabdi di Pemerintah Provinsi Bali.
“(CPNS) yang lolos ini sangat beruntung bisa lolos. Mungkin usahanya tak hanya sekala, namun juga niskala. Untuk itu, harus betul-betul dimaknai dengan sebaik-baiknya, bekerja baik, profesional, tekun, dedikasi, inovatif, kreatif, dan proaktif,” ujar gubernur asal Desa Sembiran, Kabupaten Buleleng ini.
“Produktif, jangan malas dan juga jangan nakal, karena kinerja yang akan dinilai dengan tertib dan disiplin,” tambahnya.
Koster berharap para CPNS baru dapat mengisi kesempatan yang ada dan mengaktualisasikan diri. “Kalau saya ibaratkan adik-adik ini mulai bergabung seperti layaknya kertas putih, yang harus diisi dengan apa yang menjadi visi pembangunan daerah Bali, yakni Nangun Sat kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru,” harapnya.
Koster menyebut visi yang telah disahkan sebagai produk hukum dan landasan pembangunan Provinsi Bali tersebut wajib hukumnya dilaksanakan, terlebih bagi PNS dan aparat pemerintahnya. “Penting untuk bisa memahami dengan baik, menghayati dan melaksanakannya di lingkup masing-masing,” katanya.
Sementara Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Bali Ketut Lihadnyana menjelaskan, jumlah formasi CPNS Pemprov Bali sebanyak 674 orang yang terdiri atas tenaga pendidik, tenaga kesehatan, pamong budaya, tenaga teknis, dan tenaga profesional lain.
“Tahapan yang dilalui peserta kali ini cukup panjang, berbasis online dan keputusan serta kewenangannya semua berasal dari pemerintah pusat,” ujar Lihadnyana.
Dari keseluruhan formasi, Lihadnyana melaporkan, tidak semuanya terisi. Masih ada formasi yang kosong, karena ketatnya passing grade yang diterapkan.
“Total yang menerima SK hari ini adalah 664 orang, dimana 200 di antaranya hadir secara offline, dan sisanya mengikuti secara online,” katanya. (Rls/Sir)