Denpasar, suarabali.com – Peningkatan kasus positif Covid-19 selama November rupanya tidak menyurutkan niat para pelaku perjalanan dalam negeri untuk plesiran ke Bali. Bahkan, beberapa di antara mereka mengaku datang ke Bali bukan sekadar berwisata, melainkan ingin melihat kondisi Bali setelah diserang pandemi Covid-19.
“Kita banyak ngobrol dengan para turis lokal. Mereka kebanyakan datang dari Jakarta, Bandung, Semarang, Jogya, Surabaya. Lalu kita bertanya, apa tujuan ke Bali. Mereka menjawab ingin melihat bagaimana sepinya Bali seperti yang diberitakan selama ini,” ujar Ketut Darmayasa, salah seorang pelaku pariwisata Bali, Jumat (4/12/2020).
Laporan dari Bandara Ngurah Rai Bali menunjukkan, sebanyak 3.898 pesawat udara dan 351.585 penumpang tercatat keluar masuk Pulau Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai selama November 2020.
Artinya, tercatat pertumbuhan jumlah pesawat udara dan penumpang jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya pada 2020. Dibandingkan dengan Oktober 2020, misalnya, ada pertumbuhan sebesar 27,5% dan 51,8% masing-masing untuk pergerakan pesawat udara dan penumpang.
Pada Oktober 2020, tercatat sebanyak 3.058 pesawat udara dan 231.586 penumpang terlayani di pintu gerbang udara Pulau Bali ini.
“Selama 6 bulan ke belakang, kami mencatat statistik pesawat dan penumpang terus bertumbuh,” kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado.
Selama 6 bulan terakhir, kata dia, rata-rata pertumbuhan pesawat udara 56,1%. Sedangkan penumpang rata-rata tumbuh 101,4%. “Cukup menggembirakan,” katanya.
Dia menjelaskan, Januari hingga November 2020 tercatat sebanyak 50.659 pesawat dan 5.806.270 penumpang terlayani di Bandara Ngurah Rai. Angka tersebut jauh lenih rendang dibandingkan jumlah pesawat dan penumpang yang terlayani pada 2019.
Selama 11 bulan pada 2019, sebanyak 141.385 pesawat dan 22.003.610 penumpang yang terlayani. “Persentase penurunannya sebesar 64,2% dan 73,6% untuk pergerakan pesawat dan penumpang,” ungkapnya.
Pada Desember ini, dia memprediksi akan terjadi peningkatan volume penumpang dan penerbangan. Untuk mengantisipasi hal ini, pihaknya akan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
“Pemeriksaan di pintu keberangkatan dan kedatangan, pemeriksaan suhu, pengecekan berkas kelengkapan penerbangan, kami laksanakan dengan ketat bersama dengan instansi terkait,” tambah Herry.
Dia mengaku sudah memfungsikan beberapa saran yang ada di bandara. Selain itu, saat ini kapasitas terminal yang difungsikan sebesar 50% dari kapasitas optimal terminal. Sebelumnya hanya berfungsi sebesar 35%.
“Kami juga mengimbau para calon penumpang yang akan berangkat dari Bali untuk datang di terminal keberangkatan minimal 3 jam sebelum keberangkatan. Untuk penumpang secara umum, sebelum membeli tiket, kami imbau agar melengkapi diri dengan syarat lain, terutama surat keterangan hasil rapid test atau swab test, serta mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan secara online melalui aplikasi e-HAC,” pungkasnya. (05)
I went over this internet site and I think you have a lot of superb information, saved to favorites (:.