Jembrana, suarabali.com – Sejumlah menteri memberi perhatian khusus terhadap pemulihan pariwisata Bali yang terdampak pandemi COVID-19. Para menteri ini mendukung langkah-langkah yang dilakukan Pemprov Bali untuk membangkitkan kembali gairah pariwisata Bali.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, misalnya, mengungkapkan rasa keprihatinannya terhadap kondisi pariwisata Bali yang terpukul akibat pandemi COVID-19.
“Kontraksi penurunan wisatawan ke Bali mencapai 82,8 persen. Karena itu, menjadi penting untuk memulihkan kembali Bali,” ujar Manoarfa dalam Webinar & Launching Video Bali Bangkit: Pesan & Harapan Para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Minggu (26/7/2020).
Untuk itu, Msnoarfa berjanji akan berkunjung ke Pulau Dewata guna mengambil langkah cepat dalam pemulihan kondisi perekonomian Bali. “Kami akan hadir di berbagai sektor, berbagai major project, dan berdiskusi langsung dengan bapak Gubernur untuk langkah selanjutnya,” katanya.
“Bali adalah jantungnya pariwisata Indonesia. Jika Bali tidak dipulihkan, maka pariwisata Indonesia akan lumpuh,” imbuhnya.
Sementara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah dapat membangkitkan kembali pariwisata Bali dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19.
Hal senada disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Menurut dia, pemerintah menyediakan tiga program untuk mendukung UMKM, di antaranya program restrukturisasi kredit, subsidi, dan penjaminan modal kerja.
Sementara Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan BUMN dengan sumber daya yang dimilikinya akan melakukan yang terbaik bagi Indonesia, misalnya melalui Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), sudah disiapkan restrukturisasi kredit UMKM.
Menteri lain yang juga memberi pesan, di antaranya Menteri PUPR, Menteri Koperasi dan UKM, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Perhubungan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Perindustrian, Menteri Desa, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Menteri Sosial, dan Menteri Pariwisata. Juga Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, dan Ketua Gugus Tugas Nasional Penanganan COVID-19.
Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan apresiasi atas perhatian khusus yang diberikan pemerintah pusat melalui kementerian terhadap pariwisata Bali yang terdampak pandemi COVID-19.
“Astungkara, penanganan yang kami lakukan di Bali semakin baik dan tingkat kesembuhan semakin tinggi,” kata Koster dalam Webinar & Launching Video Bali Bangkit “Pesan & Harapan Para Menteri Kabinet Indonesia Maju” dari Ruang VIP Kantor Bupati Jembrana, Negara, Minggu (26/7/2020).
Koster mengakui Bali paling besar menerima dampak pandemi COVID-19, karena statusnya sebagai destinasi wisata kelas dunia. “Sudah sepantasnya ada perhatian khusus untuk mempercepat pemulihan Bali,” ucapnya.
Koster juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam arahannya pada 15 Juni 2020 di Istana Bogor, secara tegas meminta para gubernur untuk mengambil langkah percepatan pemulihan perekonomian pasca COVID-19, selain meningkatkan penanganan serta penyembuhan pasien.
“Kami di Bali sudah membentuk tim percepatan pemulihan ekonomi yang dipimpin Bapak Wagub, dan telah melakukan berbagai langkah pemulihan,” sebutnya.
Menurut Koster, Bali mengambil sejumlah langkah pemulihan yang diawali secara niskala dengan upacara Pemahayu Jagad di Pura Besakih pada 5 Juli lalu. Kemudian, tahapan selanjutnya adalah tahapan pertama guna pemuliham ekonomo yang dimulai dengan pembukaan aktivitas masyarakat lokal kecuali sektor pendidikan pada 9 Juli 2020 lalu.
Dilanjutkan dengan tahapan kedua pada 31 Juli nanti dengan pembukaan pintu pariwisata domestik. Dan akan disusul dwngan tahapan ketiga dengan pembukaan pariwisata internasional pada 11 September mendatang.
“Semuanya dilakukan secara bertahap, selektif dan terbatas. Kami juga ingin memastikan pencegahan dan penanganan Covid 19 tetap terjaga. Salah satunya lewat pararem yang dijalankan di seluruh desa adat,” kata Koster. (Dae/Sir)