• Redaksi
  • Kode Etik
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Jumat, 5 Maret 2021
No Result
View All Result
Suarabali.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suarabali.com
No Result
View All Result
Home Berita

Hergun Pertanyakan Efektivitas Peluncuran Uang Pecahan Rp 75 Ribu

Hergun Pertanyakan Efektivitas Peluncuran Uang Pecahan Rp 75 Ribu

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan. (Ist)

Jakarta, suarabali.com – Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mempertanyakan efektivitas mengeluarkan uang pecahan Rp 75 ribu yang diluncurkan Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan RI. Dari sisi kemeriahan menyambut Kemerdekan ke-75 HUT RI, bisa dipahami dan diapresiasi. Namun, dari perspektif ekonomi tidak ada yang efektif untuk mendorong perbaikan ekonomi.

“Dari sisi ekonomi patut dipertanyakan efektivitasnya dalam mendorong perbaikan ekonomi, terutama untuk memulihkan perekonomian yang saat ini sedang diambang resesi akibat pandemi COVID-19”, kata anggota DPR yang akrab disapa Hergun ini dalam rilisnya menyoal uang baru pecahan Rp 75 ribu, Senin (17/8/2020).

Menurut legislator Partai Gerindra ini, patut diakui semenjak ada pandemi COVID-19, Bank Indonesia berkontribusi besar dalam upaya memulihkan perekonomian nasional. Langkah-langkah yang sudah dilakukan BI, di antaranya menurunkan suku bunga acuan BI7DRR hingga ke level 4 persen.

Selain itu, BI juga melakukan quantitative easing sebesar Rp 633,24 triliun per 14 Juli 2020, menjadi pembeli SBN di pasar perdana, dan mengikuti program burden sharing dengan pemerintah.

“Tetapi sayangnya, upaya-upaya yang dilakukan BI bersama pemerintah dan lembaga terkait gagal menahan minusnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020,” kata wakil ketua Fraksi Gerindra DPR ini.

Seperti diumumkan BPS, perekonomian Indonesia pada kuartal II 2020 dinyatakan minus 5,32 persen. Bahkan, sejumlah pihak memprediksi tren kurang menggembirakan tersebut akan berlanjut ke kuartal III 2020. Di sini muncul pertanyaan akankah Indonesia masuk jurang resesi?

“Idealnya, semua pihak, termasuk BI, harus fokus pada permasalahan tersebut. Bagaimana caranya memulihkan perekonomian agar tidak masuk ke dalam jurang resesi,” tutur Hergun. (Rls)

Aertikel Selanjutnya
Puja Astawa Jadi Vlogger Berkat Peristiwa Gempa, Begini Kisahnya

Puja Astawa Jadi Vlogger Berkat Peristiwa Gempa, Begini Kisahnya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Komisi IX DPR Sepakat Bentuk Panja Susu Kental Manis

Komisi IX DPR Sepakat Bentuk Panja Susu Kental Manis

3 tahun lalu
Satu per Satu Anggota Polda Bali Diperiksa Propam, Ada Apa?

Satu per Satu Anggota Polda Bali Diperiksa Propam, Ada Apa?

3 tahun lalu

Berita Populer

  • Pecinta Tanaman Hias Incar Paku Tanduk Rusa Kalimantan

    Pecinta Tanaman Hias Incar Paku Tanduk Rusa Kalimantan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ‘Liur Emas’ dari Sumba Terbang ke Surabaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cok Ace Sebut Bali Akan Buka Pintu untuk Wisatawan Tiongkok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Si Jagal Papua Jadi Incaran Para Pecinta Burung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Begini Cara Pangdam Udayana Menjaga Kebugaran Fisik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Terms of Service
  • Indeks Berita

© 2020 Suara Bali Media All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up

© 2020 Suara Bali Media All Right Reserved.