Badung, suarabali.com – Bupati Badung Nyoman Giri Prasta menepati janjinya menemui kerama Desa Adat Kuta di Pantai Jerman, Jumat (18/1/2019). Dalam kesempatan ini, Giri Prasta mengajak masyarakat duduk bersila di halaman taman Hotel Holiday Inn Baruna Bali, tepatnya di dekat lokasi lahan yang dipermasalahkan.
Giri Prasta datang bersama anggota DPRD Badung dapil Kuta, I Gusti Anom Gumanti dan Ni Luh Made Sri Mediastuti, serta sejumlah Kepala OPD dan jajaran perangkat Kecamatan Kuta dan Kelurahan Kuta.
Bupati Giri Prasta mengaku bangga melihat antusiasme masyarakat Kuta mengawal proses tersebut. Ini menandakan ikatan persaudaraan masyarakat Kuta sangat kuat. “Jaga semangat ini, pupuk selalu kebersamaan dan rasa persaudaraan ini,” kata Giri Prasta dengan dialek Bali.
Dalam menyikapi permasalahan tersebut, Bupati meminta warga tetap tenang dan menjaga situasi di lapangan. Pihaknya mempercayakan hal tersebut kepada anggota DPRD Badung dapil Kuta, Bendesa Adat Kuta, Camat, Lurah, dan tokoh masyarakat untuk senantiasa menjaga citra Kuta.
Terkait permasalahan tanah tersebut, Giri Prasta mengatakan pihaknya akan mengambil-alih pengurusannya. “Kita akan membentuk tim secara teknis. Nanti akan kita gali dan tunjukkan buktinya dengan kuat. Sehingga, keberpihakan kami itu berdasarkan aspek regulasi dan low enforcement,” katanya.
Bupati mengaku telah berkomunikasi dengan Balai Wilayah Sungai Bali Penida, terkait kegiatan penataan pantai yang sebelumnya dilakukan di atas lahan tersebut. Selain itu, dia juga telah didampingi Badan Pertanahan Negara (BPN) Badung untuk memperjelas kasus tersebut.
Dari penelusuran sementara, Giri mengaku telah melihat gambaran awal kondisi lahan yang dimaksud dan akan dituntaskan terlebih dahulu untuk diperlihatkan kepada publik. Gambaran itu yang nantinya akan menjadi fakta riil bukti atas tanah terkait.
“Kaitannya dengan paving tempat kita jalan itu, itu bukan milik hotel. Saya akan bekerja keras, bekerja ikhlas, bekerja cerdas, dan bekerja tuntas untuk menyelesaikan kasus ini,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Giri Prasta kembali mewanti-wanti warga Kuta agar tetap kondusivitas wilayah dengan baik. Sebab, Kuta merupakan jantungnya Kabupaten Badung. Jangan sampai permasalahan tersebut justru membuat citra kawasan menjadi negatif dan dinilai tidak kondusif, sehingga berdampak negatif kepada masyarakat Kuta. “Jangan sampai masalah ini dipolitisasi oleh oknum yang berniat tidak baik,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Bendesa Adat Kuta Wayan Wasista mengaku lega dengan kedatangan Bupati Giri Prasta untuk merespon permasalahan yang dihadapi warga Kuta. Dia berharap permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan baik dan tuntas.
Pihaknya juga mendukung komitmen Bupati dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. “Kita akan tetap mengawasi, baik melalui Satgas Pantai, pedagang, atau masyarakat. Jika ada temuan proyek ini beraktivitas, kita akan langsung sampaikan kepada Bupati dan lakukan pendekatan agar tidak dilanjutkan. Sebab, Bupati sudah menyarankan agar aktivitas tersebut dihentikan sementara,” terang Wasista. (*)