• Redaksi
  • Kode Etik
  • Terms of Service
  • Indeks Berita
Minggu, 7 Maret 2021
No Result
View All Result
Suarabali.com
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suarabali.com
No Result
View All Result
Home Berita

Berita Illegal Fishing di Taman Nasional Komodo Ternyata Hoaks

Berita Illegal Fishing di Taman Nasional Komodo Ternyata Hoaks

Taman Nasional Komodo. (Ist)

Manggarai Barat, suarabali.com – Kepala Balai Taman Nasional Komodo (TNK) Budhy Kurniawan membantah adanya aktivitas illegal fishing di taman nasional itu seperti diberitakan media Inggris, The Guardian. Dia menegaskan, pemberitaan The Guardian yang menyebut terumbu karang di Taman Nasonal Komodo (TNK) rusak akibat illegal fishing adalah hoaks.

“Taman Nasional Komodo sudah dideklarasikan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia. Semua isunya sangat seksi. Hal-hal yang kecil ternyata luar biasa dampaknya bagi dunia luar. Belum lagi jika bicara UNESCO. Padahal hal itu belum tentu kebenaranya,” ujar Budhy di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (25/4/2018).

Budhy mengaku tidak mengetahui pasti lokasi kerusakan terumbu karang sebagaimana diberitakan The Guardian. Namun, dia menduga lokasi yang dimaksud adalah Crystal Rock. Salah satu destinasi favorit para penyelam. Crystal Rock dikenal memiliki arus yang sangat kuat.

“Kemungkinan, jika melihat gambar yang beredar, lokasinya ada di Coral Bay, Crystal Rock. Kerusakannya sangat kecil. Dan itu rusak bukan karena illegal fishing yang dilakukan nelayan dengan cara pemboman. Penyebabnya banyak. Salah satunya gelombang besar, cuaca ekstrem dan juga jangkar. Tetapi jika menyebut ‘kerusakan’, saya kira itu tidak signifikan, karena rusaknya kecil,” kata Budhy.

Dijelaskan Budhy, kerusakan pernah terjadi 15 tahun yang lalu di titik Papagarang. Hal tersebut terjadi karena saat itu masyarakat belum mengenal konservasi serta pemanfaatan hasil laut. Namun, 10 tahun belakang, hal itu sudah tidak lagi terjadi. Pulau Komodo terjaga dengan baik. Seiring perkembangan pariwisata yang pesat di Pulau Komodo.

“Tahun ini akan ada transplantasi karang di Papagarang. Secara ekosistem, kita masih melakukan kajian untuk melakukan transplantasi yang sifatnya time series. Dan kita akan terus monitoring lagi untuk melihat perubahan tersebut. Dan sekarang bisa dilihat perubahannya. Kondisi koral di TNK itu 80% baik,” ujarnya.

Indikator perubahan juga ditunjukan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke TNK setiap tahunnya. “Indikatornya, jumlah wisatawan meningkat, terlebih tiga tahun ini, dan grafiknya naik terus,” katanya.

Saat ini, Balai TNK sedang melakukan pembenahan manajemen kawasan. Instrumen regulasi telah disiapkan untuk membuat daya dukung dan daya tampung atau carrying capacity. Regulasi ini akan diberlakukan di laut dan darat.

“Nantinya bakal muncul batas maksimum toleransi wisatawan yang bisa menikmati objek daya tarik wisata itu. Dan itu sedang kita buat, mudah-mudahan Agustus sudah kita informasikan semuanya. Walupun implementasinya kita masih perlu sistem secara online. Itu menjadi pembenahan kami. Supaya teman-teman tahu kalo kita sedang lakukan itu. Dan kita bisa memastikan bahwa semuanya itu lestari,” ujarnya.

Setelah regulasi berjalan, menurut Budhy, nantinya semua akan memberikan manfaat. Tidak hanya bagi taman nasional, tetapi juga bagi industri pariwisata.

“Nantinya perhari, hasil kajian kami yang dibantu WWF di 11 dive spot yang ada di sini nanti ada pembatasan maksimum penyelam. Juga termasuk kapal yang mendatangi objek wisata itu nantinya dibatasi,” katanya.

Budhy juga mencontohkan di lokasi dive spot favorit yaitu Karang Makassar. Di sana para penyelam bisa melihat spesies manta dan biota laut lainya. Namun, jumlah diver akan dibatasi.

“Nantinya perhari hanya 54 orang diver di sana dan itu masih kajian. Dan itu semua akan diterapakan diberbagai lokasi tidak hanya di 11 dive spot itu.  Kedepan industri pariwisata seperti dive operator, operator hingga penyelam sekalipun atau apapun yang ingin. Harus berstandarisasi dan bersertifikasi,” pungkasnya.

Person In Charges (PIC) Pokja 10 Destinasi Prioritas Kementerian Pariwisata Labuan Bajo, Shana Fatina, mengutarakan hal yang sama. Menurutnya, jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo terus meningkat. Angkanya sudah pada ratusan ribu.

“Tahun 2017 lalu, 120 ribu pengunjung di Taman Nasional Komodo. Turis mancanegaranya 75.650. 60 Persen pengunjung yang datang melakukan diving,” ujar Shana.

Untuk itu, pihaknya terus berkolaborasi untuk sama-sama menjaga ekosistem dan pemanfaatan kawasan di TNK. Kolaborasi akan dilakukan dengan berbagai pihak seperti ASITA Manggarai, Asosiasi Kapal Angkutan Wisata (ASKAWI), Dive Operator Community Komodo (DOCK), HPI, Perkumpulan Penyelam Profesional Komodo (P3K), Syahbandar Pelabuhan Labuan Bajo, WWF Indonesia.

“Nantinya, kalo ada pelaporan bisa langsung menghubungi hotline halo komodo di nomer (0385) 41005 atau melalui Whatsapp di nomer 082235748650 dan itu fast response,” pungkas Shana. (*/Sir)

Aertikel Selanjutnya
Kapolri Resmikan Masjid At Taqwa dan Taman Bhay Park di Babel

Kapolri Resmikan Masjid At Taqwa dan Taman Bhay Park di Babel

Comments 4

  1. Avatar Victortop says:
    5 bulan lalu

    of the time deserved the number online adaptation medications are. tadalafil vs sildenafil but universal for the next whiff, one can about the.

    Balas
  2. Avatar generic cialis canada says:
    2 bulan lalu

    hello guos 9128738513

    Balas
  3. Avatar Tinder dating site says:
    1 bulan lalu

    tider , tinder website
    tinder sign up

    Balas
  4. Avatar Charlesliano says:
    1 bulan lalu

    how to use tinder , what is tinder
    tindr

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Ajak Pedagang Buka Toko Online, Diskominfo Badung Pasang Wifi Corner Gratis di Pasar Tradisional

Ajak Pedagang Buka Toko Online, Diskominfo Badung Pasang Wifi Corner Gratis di Pasar Tradisional

4 bulan lalu
Pengibaran Bendera  Israel di Papua, Ini Tanggapan Fadli Zon

Pengibaran Bendera Israel di Papua, Ini Tanggapan Fadli Zon

3 tahun lalu

Berita Populer

  • Pecinta Tanaman Hias Incar Paku Tanduk Rusa Kalimantan

    Pecinta Tanaman Hias Incar Paku Tanduk Rusa Kalimantan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ‘Liur Emas’ dari Sumba Terbang ke Surabaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Begini Cara Pangdam Udayana Menjaga Kebugaran Fisik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Homalomena dari Nabire Makin Diminati Pecinta Tanaman Hias

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Begini Kisah Dokter Muda yang Merawat Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Kode Etik
  • Terms of Service
  • Indeks Berita

© 2020 Suara Bali Media All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Politik
  • Ekonomi
  • Seni & Budaya
  • Teknologi
  • Kuliner
  • Wisata
  • Inspirasi
  • Wake Up

© 2020 Suara Bali Media All Right Reserved.