Jakarta, suarabali.com – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta agar pemerintah meningkatkan skala operasi bantuan bagi warga yang terdampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Pasalnya, hingga Sabtu (29/9/2018) malam, masih banyak warga kota Palu yang harus tidur di pinggir jalan tanpa alas dan penutup. Selain itu, banyak pasien juga masih dirawat di ruang terbuka.
“Fakta itu membuktikan bahwa warga dan para korban luka sangat membutuhkan tenda dan selimut. Regu penolong hendaknya segera berupaya menyediakan kebutuhan ini. Apalagi, warga yang trauma akan gempa susulan belum berani kembali ke rumah. Kemungkinan besar mereka akan terus berada di luar rumah selama beberapa hari ke depan, sehingga tenda dan selimut sangat mereka perlukan,” ungkap Bamsoet, sapaan akrabnya, seperti dikutip dari dpr.go.id, Senin (1/10/2018).
Sementara terkait kerusakan akibat gempa dan tsunami, Bamsoet juga mendorong agar skala operasi bantuan dan pertolongan patut ditingkatkan dengan menggerakkan TNI dan Polri yang sangat berpengalaman untuk melaksanakan operasi bantuan seperti itu.
Untuk itu, Panglima TNI dan Kapolri diharapkan bisa mengerahkan lebih banyak prajurit ke lokasi bencana untuk membantu warga, dengan mendirikan tenda-tenda darurat hingga rumah sakit sementara.
“Kebutuhan yang dirasakan sangat mendesak adalah mendirikan rumah sakit sementara atau darurat, serta menyediakan ruang yang layak untuk menampung anak-anak. Pekerjaan lainnya yang juga mendesak adalah pemakaman untuk ratusan korban jiwa yang meninggal,” dorong legislator Partai Golkar itu.
Bamsoet menambahkan, beberapa pekerjaan menjadi tidak mudah dilaksanakan karena kesulitan akses menyalurkan bantuan, ketiadaan daya listrik dan lumpuhnya sarana telekomunikasi. Karena alasan-alasan itulah perlu meningkatkan skala operasi bantuan bagi warga terdampak gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. (*)