Denpasar, suarabali.com – Sejumlah desa di Bali menggelar upacara adat untuk program coral garden. Upacara adat tersebut sebagai bentuk dukungan masyarakat terhadap program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Restorasi Terumbu Karang/ Indonesia Coral Reef Garden (ICRG).
Masyarakat menggelar upacara adat tersebut di Pantai Taman Sari Tanjung Benoa dan Pantai Pandawa untuk mengawasi pelaksanaan program. Beberapa desa lainnya juga menggelar upacara adat untuk mendukung program coral garden. Upacara adat dipimpin Bandesa setempat, yaitu pimpinan adat di sebuah desa di Bali dan dihadiri warga yang akan menjadi tenaga kerja pada kegiatan ICRG.
Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Dirjen PRL) TB Haeru Rahayu menegaskan program ICRG merupakan langkah awal untuk memulihkan kembali sektor pariwisata Bali yang terimbas pandemi Covid-19.
Program dalam bentuk padat karya restorasi terumbu karang dilaksanakan di 5 lokasi di Provinsi Bali, yaitu Nusa Dua, Serangan, Sanur, Pantai Pandawa, dan Buleleng. Luas kebun karang (coral garden) keseluruhan mencapai 50 hektare.
“Program ICRG ini targetnya adalah membangun 50 hektar kebun karang (coral garden) yang tersebar di lima lokasi di Bali. Ini sangat luar biasa, luas sekali, sehingga dalam pelaksanaannya akan banyak melibatkan tenaga kerja di Bali. Target kami sekitar 11.000 tenaga kerja yang akan terlibat,” ujar pejabat yang akrab disapa Tebe ini.
Tebe juga mengatakan pelaksanaan program tersebut dibantu organisasi kemasyarakatan yang berpengalaman dengan melibatkan masyarakat yang terdampak langsung pembatasan kegiatan ekonomi sosial akibat pandemi Covid-19 yang menyebabkan tidak bisa melakukan kegiatan ekonomi.
Sementara Direktur Jasa Kelautan Miftahul Huda mengatakan program ICRG mengutamakan penggunaan tenaga kerja dan material/bahan baku yang berasal dari daerah setempat, sehingga bisa menyerap tenaga kerja dan memberikan pendapatan bagi warga setempat yang terlibat pada kegiatan padat karya.
“Keterlibatan Kepala Lingkungan dan Bandesa di desa adat Bali sangat diharapkan, terutama untuk merekrut tenaga kerja yang diperlukan, guna pencapaian target jumlah tenaga kerja,” kata Huda.
Menurut dia, kegiatan ICRG restorasi terumbu karang ini difokuskan pada pembuatan struktur kebun karang serta sarana dan prasarana pendukung secara partisipatif berbasis pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan kapasitas.
“Kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat dilakukan dengan pelatihan yang melibatkan instruktur untuk pelatihan pembuatan struktur media karang,” imbuhnya.
Dengan adanya kegiatan tersebut, Huda berharap terjadi percepatan pemulihan ekonomi lokal pada sektor wisata bahari dan produktivitas serta pendapatan masyarakat dapat meningkat, yang pada akhirnya diharapkan dapat mengurangi kemiskinan, membuka lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan. (05)