Jakarta, suarabali.com – Sebanyak 582 dari 2.220 tenaga kesehatan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Proses vaksinasi yang ketat sesuai Standard Operating Procedure (SOP) membuat vaksinasi berjalan lancar dan tidak ada satupun yang mengalami Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI).
Imunisasi Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran berlangsung tiap hari sejak Selasa, 19 Januari 2021. Pada Senin, 25 Januari 2021, vaksinasi menginjak hari kelima. Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono, SpS, MARS, MH, Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran mengawasi langsung jalannya imunisasi.
Imunisasi berlangsung di lantai 2 tower 3. Para tenaga kesehatan (nakes) duduk di bangku yang disusun rapi. Mereka terlebih dulu antri menuju meja pendaftaran. Para petugas pendaftaran dengan laptopnya, mendata setiap tenaga kesehatan yang mendaftar.
Berikutnya nakes menuju meja pemeriksaan. Di bagian ini, para nakes diperiksa kondisi kesehatannya dan mendapat pertanyaan seputar riwayat kesehatan. Jika dinyatakan layak, barulah mereka menjalani vaksinasi Covid-19 dengan disuntik vaksin Sinovac. Terdapat tiga meja dengan masing-masing dua petugas untuk menyuntikkan vaksin Covid-19.
Usai divaksin, para nakes diminta duduk santai di ruang observasi selama 30 menit untuk dipantau apakah muncul Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) atau tidak.
“Kita bersyukur sejauh ini 582 nakes tidak ada yang mengalami KIPI. Kita harapkan 2.220 ini semuanya tervaksinasi dengan baik dan tidak ada KIPI,” kata Mayjen Tugas saat memantau jalannya imuniasasi nakes RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Senin, 25 Januari 2021.
Dalam vaksinasi Covid-19, RSDC Wisma Atlet Kemayoran menjalin kerja sama dengan RS Kemayoran yang memiliki tim vaksinator tersertifikasi, Ambulance Gawat Darurat 118 Pemda DKI Jakarta, dan RS Mita Keluarga Kelapa Gading untuk penanganan KIPI. “Ini memang sudah kita rancang dengan memerhatikan standar-standar untuk pelayanan vaksinasi Covid-19, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan, imunisasi, observasi hingga kesiapan jika muncul KIPI,” terang Mayjen Tugas.
Mayjen Tugas Ratmono yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI mengungkapkan imunisasi di RSDC Wisma Atlet Kemayoran berlangsung tiap hari dengan target 180 nakes. Tiap nakes akan menjalani imuniasasi sebanyak dua kali dalam selang 14 hari.
Mayjen Tugas berharap dengan menjalani vaksinasi, para nakes semakin merasa terlindungi sehingga merasa lebih aman saat bertugas merawat pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Meski sudah divaksin, para nakes tetap wajib mematuhi protokol kesehatan dan mengenakan pakaian hazmat saat bertugas merawat pasien Covid-19.
“Walaupun sudah divaksin, kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan secara disiplin, dengan mengenakan masker, jaga jarak, cuci tangan, dan menghindari kerumunan. itu harus selalu kita lakukan dengan baik sampai pandemi ini benar-benar telah berakhir,” tandas Mayjen Tugas Ratmono.
Lebih lanjut Mayjen Tugas menyatakan vitalnya imuniasi. Secara nasional ditargetkan minimal 70 persen masyarakat terimuninasi. “Imunisasi ini memberikan kekebalan individu dan berdampak kekebalan secara komunal sehingga mempercepat pemulihan dari pandemi Covid-19,” terang Mayjen Tugas.
Nurhayati Simanulang, perawat RSDC Wisma Atlet Kemayoran yang baru saja menjalani imunisasi mengaku kini lebih lega. Dengan divaksin, ia yakin ketahanan tubuhnya terhadap Covid-19 semakin meningkat.
“Saya di sini sebagai perawat sejak Maret tahun lalu, dan setelah divaksin menjadi lebih lega karena tiap hari kita merawat pasien Covid-19. Tadi saat disuntik vaksin, kita tidak merasakan apa-apa. Tidak sakit dan tidak pegal,” katanya.
Pernyataan senada juga disampaikan Zaenal Abidin, petugas RSDC Wisma Atlet bagian kebersihan. Ia mengaku disuntik vaksin pada Kamis, 21 Januari 2021. “Saya sedikit mengalami pegal dan ngantuk setelah disuntik vaksin. Hanya sebentar saja tidak sampai sehari, setelah itu kembali normal,” kata Zaenal Abidin. (Tjg)